Pages

 

Minggu, 05 Agustus 2012

Memperbaiki Selera Makan Pada Anak

0 komentar
Keluhan anak yang sulit makan sering diutarakan oleh para orangtua kepada dokter yang merawat anaknya. Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang anak tidak mau makan.  
 
Orangtua mana yang tidak susah jika anaknya tidak mau makan? Keluhan seperti itu sering diutarakan oleh para orangtua kepada dokter yang merawat anaknya. Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang anak tidak mau makan. Apa saja dan bagaimana mengatasinya? 
 
Selama masa pertumbuhan, anak-anak usia 4 – 10 tahun membutuhkan nutrisi dalam jumlah yang cukup untuk menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Makanan yang bergizi merupakan kunci penting agar pertumbuhan dan perkembangan otak dan tubuh anak berlangsung sempurna, tapi bagi sebagian orangtua hal ini sering kali tidak mudah. 

Sulit makan adalah kondisi ketika anak tidak mau makan, menolak untuk makan, serta keadaan sewaktu anak menolak mengonsumsi makanan atau minuman yang jenis dan jumlahnya sesuai dengan usianya. Misalnya, membuka mulut dengan paksaan, begitu pula mengunyah dan menelan makanan hingga makanan tersebut terserap di pencernaan.

Sulit makan pada anak disebabkan oleh faktor fisik dan psikis. Ketika sistem pencernaan anak tengah mengalami proses perkembangan, pertumbuhan gigi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan anak sulit makan; Kondisi lain adalah bila mereka terserang flu, batuk, radang tenggorokan, diare, atau infeksi saluran pencernaan.

Sementara itu, penyebab psikis antara lain adalah hilangnya nafsu makan, trauma pada makanan tertentu, paksaan orangtua, dan kurang perhatian dari orangtua. Faktor lain meliputi penyajian makanan yang kurang menarik, menu yang monoton, atau cara pemberian makanan yang kurang tepat.

Ada beberapa kiat yang dapat dilakukan orangtua untuk meningkatkan selera makan anak-anak. Jika keluhan disebabkan oleh faktor fisik, yang pertama dapat dilakukan adalah mengatasi gangguan fisik tersebut. Untuk menimbulkan selera makan anak, cobalah berkreasi dengan penyajian dan variasi makanan. Bangun suasana yang menyenangkan saat memberi makan, jangan membuat anak merasa terpaksa untuk makan. Pemaksaan salah satu jenis makanan yang kurang disukai dapat mengakibatkan trauma pada anak. Jika diketahui anak trauma pada jenis makanan tertentu, hilangkan traumanya dengan mengganti makanannya untuk sementara waktu.


Orangtua atau dokter sering memberikan vitamin tertentu jika anak sulit makan. Hal ini bertujuan untuk mengganti asupan gizi yang kurang pada saat anak kurang makan. Salah satu produk High-Desert yang dapat membantu mengatasi keluhan anak yang sulit makan adalah High-Desert Honeybee PollenS. 

Produk ini mengandung bee pollen yang mengandung nutrisi alami paling lengkap sebagai makanan tambahan, asam glutamat yang mampu menembus rintangan pada aliran darah ke otak sehingga kadar oksigen meningkat 25% lebih banyak, dan meningkatkan kecerdasan, daya ingat, konsentrasi, jugakemampuan dalam belajar. Kandungan asam amino, vitamin, mineral, enzim, koenzim, dan protein di dalam bee pollen akan memperbaiki nafsu makan pada anak, membantu memperbaiki keseimbangan nutrisi, meningkatkan selera makan, dan proses pencernaan makanan. 

Untuk penyerapan nutrisi dalam High-Desert Honeybee PollenS secara maksimal, dianjurkan untuk mengonsumsi produk ini sebelum makan, pada pagi atau sore hari. Sebaiknya, Honeybee PollenS tidak dilarutkan dalam air hangat atau panas karena akan merusak dan menghilangkan manfaat nilai gizinya. 

Perlu diperhatikan juga bahwa penyebab kesulitan makan pada anak harus ditangani dengan tuntas bersamaan dengan pemberian vitamin dan makanan tambahan seperti suplemen kesehatan. Sebab suplemen dan vitamin dapat menutupi penyebab utama anak sulit makan. Jika kesulitan makan pada anak sudah ditangani hingga tuntas, niscaya anak Anda tidak akan bergantung pada pemberian vitamin atau makanan tambahan dan terhindar dari berulangnya keluhan yang sama.

 

Gejala kesulitan makan pada anak:
Anak sulit mengunyah dan menelan makanannya.
Anak sering memuntahkan atau menyemburkan makanan.
Makan dihihsap lama dan memainkan makanan yang ada di piring.
Sama sekali tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut atau menutup mulutnya rapat-rapat.
Menepis suapan atau menumpahkan makanan.
Tidak menyukai banyak variasi makanan.

0 komentar:

Posting Komentar